Tuesday, July 24, 2012

Finally, They Show 'It'............


Mungkin ada yang agak heran kenapa gue nulis judulnya kayak gini, tapi yah..........memang begini. (?)

Maksud dari judul postingan ini adalah..........para senior gue di sekolah gue yang sekarang (buat yang gatau sekolah gue yang sekarang adalah SMA 71) sudah mulai menunjukkan ke-senioritas-an mereka. Yap! Finally (?), they show their real face from the mask! XD
Yah.......alasan gue bikin postingan yang sebenernya ga terlalu penting ini agak sederhana: karena gue kesel sama mereka dan menurut gue ini penting. Apalagi kalo gue boleh jujur, gue itu sangat benci yang namanya 'senioritas'.
Kalo udah ngomongin senioritas, yang muncul di benak gue adalah: "Ya elah, penting gitu ada senioritas segala? Yang punya sekolah siapa sih? Moyangnya, apa? Yang punya bukan mereka! Kita tuh cuma menggunakan dan merawatnya dengan baik! Kenapa? Ya karena kita warga sekolah! Harusnya sesama warga sekolah itu bisa bersosialisasi dengan baik satu sama lain--baik murid, guru, karyawan dan staf, pesuruh, penjual di kantin, bahkan sampe wakil kepsek dan juga kepsek sendiri. Apa untungnya senioritas hah? Ga ada kan? Kalo emang situ nyadar senioritas gaada untungnya.........ya ngapain masih menindas adek kelas sih?!?!?!?!"
Gue jadi keinget kejadian 'unik' di sekolah tadi. Dimana anak-anak cewek kelas 10 yang pake rok amando (gatau deh gue juga gatau namanya kek gimana, yang jelas rok ini tuh biasa dipake sama anak-anak labschool-_-) diancem sama kakak kelas--baik kelas 11 maupun kelas 12--. Kata mereka kalo masih pake rok kayak gitu, bakal dilabrak sama 2 angkatan sekaligus. Karena kata mereka yang boleh pake rok itu cuma kakak kelas 11 dan 12 doang. Itupun ditujukan buat 3 temen sekelas gue yang makai rok itu, yakni Mia, Naila, sama Dinda. Mungkin ada juga anak kelas 10 lain yang pake rok kek gitu, tapi gue ga tau siapa-_-a
Kesan gue saat mengetahui berita (konyol) itu? Aww......c'mon. Seriously, man! Labrakan? Dari 2 angkatan sekaligus? Cih! Alay banget sumpah! Kamseupay~ *nada ala Putih Abu-abu -_-*
Itu namanya terlalu over! Yang bikin aturan kan bukan mereka! Kenapa mereka yang sewot? Yang penting mereka pake rok, kan? Bukan celana? *eh* Yaelah kak, masalah rok aja diributin. Rajin amat. Mana ngajak perangnya sama 2 angkatan sekaligus pula. Kalo kata Melody mah itu udah bukan kekanak-kanakkan lagi, tapi udah kayak bayi bungsu yang gamau kalah sama kakak-kakaknya! t=_=t Jujur ucapannya Melody itu agak nyindir apalagi mengingat gue itu anak bungsu-_-
Tapi gue akui sebenernya Mia, Naila, sama Dinda juga salah sih. Kan udah dibilangin kalo harusnya pake rok rempel, tapi mereka pake rok kek gitu. Orangtua mereka juga gimana sih hhhhh Kalo dari awal mereka pake rok rempel biasa kan masalahnya gabakal kek gini. Apalagi tadi gue denger dari Mia kalo seangkatan gue bakal dilabrak 2 angkatan keramat itu. Itupun KATANYA=="

Yah, beberapa hal yang gue harapkan. Semoga kakak-kakak PMR ga termasuk diantara mereka. Karena gue tau banget kalo kakak-kakak PMR itu baik-baik dan ga pernah mau mengutamakan yang namanya senioritas. Apalagi kemaren waktu pertama kali gue masuk PMR, mereka menyambut gue dan Tania dengan ramah. Anak-anaknya juga asik-asik. Terus juga..........gue harap kakak-kakak OSIS ga termasuk diantara mereka-mereka yang (maaf) keramat itu. Apalagi Kak Icha, dia orangnya baik sih. Cuma sayangnya, secara anak-anak OSIS itu eksis semua (mungkin). Dan gue takutnya salah satu diantara mereka--atau mungkin SEMUANYA, termasuk diantara mereka (Gue yakin banget kalo Kak Mia--ketua PMR== ga termasuk diantara 'mereka-mereka').
Ada beberapa bayangan yang menghantui benak gue saat ini, seperti:
1. Kalo Mia, Naila, sama Dinda masih pake rok kek gitu, gimana nasib mereka nanti? Apalagi katanya mereka bertiga udah diomongin.
2. Kalo misalnya 2 angkatan ngelabrak angkatan gue, gimana? Kasian yang ga bersalah, dong. Tapi kasian juga yang ga bersalah. Apa salahnya sih pake rok kayak gitu? Yang penting pake rok abu-abu, bukan rok mini. Cuma.........GIMANA SAMA YANG GA BERSALAH?!?!?!?!?! Bukannya gue ga solid, tapi kan kasian yang ga bersalah. Mereka gatau apa-apa, dan mereka juga pake rok yang bener. Kalo misalnya kena semua.........yah, berarti sama aja boong. =_=
3. Kalo misalnya guru tau hal kek gini gimana? Yang gue khawatirkan tuh gini: baik guru-guru tau secara sengaja dari murid kelas 10 yang ngadu maupun ga sengaja tau, pasti 'mereka-mereka' makin menjadi-jadi. Apalagi ini tahun pertama gue di SMA 71. Anjir banget kan--"
4. Kalo misalnya ada yang cerita sama keluarganya soal masalah ini gimana? Kan pasti orang tua langsung pada protes ke sekolah gara-gara perlakuan yang tidak mengenakkan dari 'mereka-mereka' itu. Otomatis, pihak sekolah langsung.........gimana gitu, kan? Dan gue gabisa--lebih tepatnya ga berani--membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bisa gawat nih kalo kek gini caranya. Yah namanya juga masalah. Masalah kan biasanya selalu ditimbulkan oleh 2 pihak (atau mungkin lebih) yang sebenarnya bersalah namun namanya juga manusia, pasti mereka ga mau rugi kan? Makanya mereka jadi saling salah-menyalahkan lawan masing-masing dan masalah pun semakin tidak bisa terselesaikan dengan mudah. Tetapi kalo 2 pihak itu mau menyadari kesalahan mereka sendiri (tidak hanya kesalahan pihak lawan mereka masing-masing) lalu kemudian meminta maaf dengan tulus, masalah itu akan terselesaikan dengan mudah. Dan jangan lupakan pihak yang seharusnya tak terlibat namun jadi terlibat. Jangan lupa untuk meminta maaf pada mereka karena (mungkin merasa) merepotkan mereka, apalagi sebenarnya yang tak terlibat itu tak tahu apa-apa sama sekali.
Sudahlah. Gue harap masalah (yang sebenarnya) sepele ini cepet selesai. Saran gue buat kedua pihak sih:
1. Buat 'mereka-mereka', biarkan saja para korban kalian alias adik kelas kalian yang masih terlalu baru dalam dunia putih abu-abu seperti ini. Kami--kaum kelas 10, masih baru dalam dunia yang baru saja digeluti dengan kelabilan yang mencoba menguasai diri kami ini. Kami masih muda dari kalian. Dan kalian pernah seperti kami, bukan? Saat kalian masuk SMA, pasti kalian masih merasa agak gimana gitu kan? Intinya sama seperti kami yang baru menggeluti dunia putih abu-abu ini. Kalian jauh lebih dewasa dari kami. Harusnya kalian bisa memberikan contoh-contoh yang baik nan positif buat adik kelas kalian. Bukannya mengancam mereka dengan melabrak mereka. 2 angkatan sekaligus, pula. Khususnya buat kalian yang kelas 12. Kalian sudah dewasa, bahkan sudah mau masuk kuliah. Kalian jauh lebih dewasa dari kelas 10 dan kelas 11. Harusnya kalian memberikan contoh-contoh yang baik supaya para adik kelas--khususnya kelas 10, bisa berpikir positif dan bisa mengarungi dunia putih abu-abu yang sebenarnya begitu luas ini.

2. Buat para 'korban', kalian juga. Jangan terlalu banyak bergaya. Kalian seharusnya masih bisa mempelajari dunia baru yang baru saja kalian arungi ini. Kalian--tidak, tapi kita, masih remaja yang labil. Kita masih harus banyak belajar dari para pendahulu mereka. Ada quote yang mengatakan: "Belajarlah dari yang telah berpengalaman". Dan juga, kita sebagai penerus yang mereka yang telah berpengalaman, harusnya juga bisa mengingatkan mereka (kecuali kalo mereka emang dasarnya pada nyolot-_-v). We still have long journey, you know? :)


Ya, segitu aja deh dari gue. Maaf kalo misalnya tulisan-tulisan gue di postingan ini agak gimana gitu ya. Lagipula juga sekarang kita lagi puasa. -_-v
Oke, sekian dari gue. Annyeong~~

0 comments:

Post a Comment

 
;